• berita_bg

Berbicara tentang prinsip dan praktis penggunaan lampu tenaga surya

 

Matahari adalah sumber kehidupan di bumi. Energi matahari yang mencapai permukaan bumi melalui radiasi cahaya setiap hari adalah sekitar 1,7× 10 hingga 13 daya KW, yang setara dengan energi yang dihasilkan oleh 2,4 triliun ton batu bara, dan energi surya yang tiada habisnya dan bebas polusi dapat didaur ulang selamanya. Namun, hanya sedikit sekali energi matahari yang dipancarkan ke bumi yang telah digunakan secara sadar, dan sebagian besarnya terbuang sia-sia. Pemanfaatan energi surya terutama mencakup tiga kategori: konversi fototermal, konversi fotolistrik, dan konversi fotokimia. Dua kategori pertama adalah bentuk pemanfaatan utama energi surya.

 

Pembangkit listrik fotovoltaik merupakan teknologi yang secara langsung mengubah energi cahaya menjadi energi listrik dengan menggunakan efek fotovoltaik dari antarmuka semikonduktor. Ini terutama terdiri dari panel surya (komponen), pengontrol dan inverter. Dengan latar belakang “netralitas karbon” dan transformasi energi, kekurangan energi konvensional dan permasalahan pencemaran lingkungan di era saat ini tidak dapat diabaikan. Perkembangan energi baru semakin sejalan dengan tren zaman, dan teknologi terkait secara bertahap semakin matang. Salah satu cabang penting dari industri fotovoltaik, industri fotovoltaik merupakan industri unggulan yang dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Potensi pertumbuhannya sangat besar dan akan menjadi jalur utama pembangkit listrik di masa depan. Ini memiliki keuntungan sebagai berikut:

 图 foto3

①Sebagai sumbernya, energi surya sangat sulit untuk dimanfaatkan dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Dibandingkan dengan sumber energi lain, seperti energi nuklir (persyaratan teknis yang tinggi dan biaya pemrosesan yang besar), energi angin (ketidakstabilan tinggi dan persyaratan lingkungan geografis yang tinggi), konversi energi cahaya lebih nyaman dan Bersih serta bebas polusi, dengan sumber energi yang stabil , ini adalah sumber energi netral karbon yang ideal.

 

②Persyaratan lokasi geografis untuk pengumpulan energi surya lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga air dan angin, dan 76% negara saya memiliki sinar matahari yang melimpah, dan distribusi sumber daya energi cahaya relatif seragam.

 图 foto4

③Energi surya tidak menimbulkan polusi dan merupakan sumber energi hijau yang stabil. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga air.

 图 foto5

Lampu tenaga surya secara kasar dapat dibagi ke dalam kategori berikut menurut kegunaannya: lampu taman (termasuk lampu halaman), lampu lanskap (termasuk lampu jalan), lampu penghalang (termasuk lampu navigasi), lampu sorot (termasuk lampu sorot), lampu lalu lintas, lampu lantai dan lampu jalan, dll. Lampu tenaga surya dibedakan menjadi lampu kecil, sedang dan besar menurut volumenya. Lampu kecil terutama mencakup lampu rumput, lampu terapung di permukaan air, lampu kerajinan, dan lampu lantai. Karena ukurannya yang kecil, sumber cahayanya menggunakan satu atau beberapa LED. Fungsinya untuk memajang, memperindah dan mempercantik lingkungan, efek pencahayaannya tidak signifikan, dan kepraktisannya kurang kuat. Lampu tenaga surya berukuran besar atau sedang mengacu pada lampu tenaga surya dengan efek hemat energi pencahayaan yang signifikan. Volumenya beberapa kali hingga puluhan kali lebih besar dibandingkan lampu tenaga surya kecil, dan iluminasi serta fluks cahayanya puluhan hingga ratusan kali lebih besar dibandingkan lampu kecil. Karena efek pencahayaannya yang praktis, kami juga menyebutnya lampu tenaga surya praktis. Lampu tenaga surya praktis terutama mencakup lampu jalan, lampu lanskap, lampu taman besar, dll., yang terutama digunakan untuk penerangan luar ruangan dan berperan dalam mempercantik lingkungan.