Meskipun pencahayaan danpeneranganadalah industri yang sudah ada selama bertahun-tahun, sebagai konsumen awam kita selalu ragu untuk hidup seperti ini. Di satu sisi, lampu masa kini menjadi semakin kompleks dan beragam dalam hal gaya, bentuk, jenis dan parameter sumber cahaya, dan sulit bagi konsumen awam untuk memahaminya sepenuhnya. Di sisi lain, dalam menghadapi berbagai “rutinitas” dan “jebakan” di pasar pencahayaan, kita seringkali tidak dapat membuat pilihan dan trade-off yang tepat.
Berikut rangkuman cara dan prinsip pemilihan lampu untuk referensi Anda.
Beberapa petunjuk umum saat memilih lampu
1. Keselamatan adalah yang utama
Baik itu dekorasi keras atau furnitur lainnya, keselamatan harus menjadi pertimbangan pertama. Maka dari itu, kita tidak boleh serakah terhadap harga murah saat memilihlampu, dan tidak boleh membeli “tiga produk tanpa” (tidak ada tanggal produksi, tidak ada sertifikat kualitas, dan tidak ada produsen). Meski dikatakan barang bermerek dan pabrik besar, tidak semuanya bagus, namun kemungkinan “kesalahan” pasti jauh lebih rendah dibandingkan dengan “tiga produk tidak ada”. Jika kebakaran disebabkan karena masalah kualitas, kerugiannya lebih besar daripada keuntungannya.
2. Gaya yang konsisten
Baik itu dekorasi rumah maupun dekorasi teknik, ada perbedaan gaya, gaya Eropa, gaya Cina, modern, pastoral…dll, masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini menuntut kita untuk sekonsisten mungkin dengan gaya dekorasi saat memilih furnitur danpenerangan, apakah itu warna, bentuk, atau internalsumber cahaya. Menghindari dengan segala cara itu mencolok, tidak berguna.
Banyak orang memiliki konsep: semakin terang lampu dan lentera di rumah, semakin baik! Faktanya, ini adalah kesalahpahaman di benak banyak orang. Padahal, kita perlu menentukan ukuran lampu dan watt sumber cahayanya sesuai dengan ukuran dan luas ruangan. Disini penulis juga memberikan beberapa tips dalam memilih ukuran lampu dengan cara: membagi luas rumah dengan 30 adalah diameter lampu; Dua meter jauhnya adalah ketinggian maksimum lampu; 5W per meter persegi (mengambilDIPIMPINsebagai contoh) adalah kecerahan yang dibutuhkan ruangan.
4. Periksa barang dengan cermat
“Tidak boleh ada pengembalian atau penukaran barang keluar dari lemari” telah menjadi “aturan yang jelas” di banyak pedagang lampu. Oleh karena itu, kita perlu melakukan tes pencahayaan di toko lighting untuk menghindari masalah yang tidak perlu di tahap selanjutnya. Perlu Anda ketahui bahwa sebagian besar lampu dan lampion terbuat dari bahan yang mudah pecah, terutama beberapa dekorasi penerangan berbahan kaca atau kristal, dan Anda harus lebih berhati-hati. Sekali rusak, tidak ada tempat untuk bernalar.
Patut disebutkan bahwa belanja lampu secara online semakin menjadi hal yang lumrah dalam pengadaan bahan bangunan dan dekorasi rumah. Situasi ini sangat penting, dan penting untuk memastikan bahwa tidak ada masalah sebelum penandatanganan. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan ambil foto dan simpan tepat waktu untuk menghindari perselisihan yang tidak perlu di masa mendatang.
5. Lakukan apa yang Anda bisa
Tidak peduli bentuk atau bahannya, kualitas lampu dan lentera tidak ada batasnya. Ibarat membeli mobil, mungkin di awal Anda hanya berencana membeli mobil keluarga kelas 100.000, namun setelah “dipalsukan” oleh berbagai toko, akhirnya Anda membeli mobil seharga 200.000 hingga 300.000 yuan. Konsumsi bahan bakar dan perawatan membuat Anda merasa berat. Penulis percaya bahwa dengan alasan menyesuaikan dengan gaya, lebih masuk akal jika pengeluaran untuk lampu dan lentera berjumlah sekitar 10% dari seluruh pengeluaran dekorasi. Oleh karena itu, dalam memilih lampu dan lampion, kita harus memperhatikan gaya dan anggarannya, bukan semakin mahal semakin baik.
Perlu disebutkan bahwa gaya lampu diperbarui dengan cepat. Sebaiknya Anda mengecek pasar lampu terlebih dahulu sebelum membeli lampu (terutama beberapa lampu yang harganya mahal). Agar tidak membeli lampu dan lampion sebelum waktunya kadaluwarsa.
Prinsip tambahan dalam memilih lampu
1. Kesederhanaan: Fungsi utama lampu adalah penerangan, dan fungsi sekunder adalah dekorasi, dan dekorasi ini adalah “sentuhan akhir”, bukan protagonis dekorasi. Oleh karena itu, kami menyarankan agar lampunya sederhana, dan lampu dengan bentuk yang terlalu rumit tidak kondusif untuk kesesuaian dan koordinasi dekorasi secara keseluruhan. Khusus untuk gaya seperti gaya Cina dan gaya modern, bentuk lampu dan lampion harus sederhana.
2. Kenyamanan: Kenyamanan yang disebutkan di sini terutama mengacu pada pemasangan, penggunaan, pemeliharaan dan penggantian lampu setelah dibeli kembali. Artinya, sebelum kita membayar pembeliannya, kita perlu memiliki pemahaman umum tentang metode pemasangan lampu, dan mempertimbangkan sepenuhnya kesulitan membersihkan lampu dan mengganti sumber cahaya di masa mendatang.
3. Hemat energi: Tinggal di rumah, hematlah sebanyak yang Anda bisa. Dalam jangka panjang, kami biasanya merekomendasikan penggunaan “pencahayaan gabungan”, yaitu lampu utama + lampu tambahan untuk penerangan. Apabila aktivitas yang sedang berlangsung tidak memerlukan penerangan berlebihan, kita hanya dapat menyalakan lampu bantu (seperti lampu lantai, lampu meja). Atau, jika kondisi memungkinkan, kita bisa mempertimbangkan sistem pencahayaan cerdas yang menyesuaikan intensitas cahaya sesuai kebutuhan.
4. Fungsi: Poin ini menyangkut pengetahuan tentang desain pencahayaan. Secara umum, ruang tamu membutuhkan lampu yang terang dan indah, kamar tidur membutuhkan lampu bersuhu rendah dan tidak silau, kamar anak membutuhkan lampu berwarna cerah dengan corak yang lucu, dan kamar mandi membutuhkan lampu yang simpel dan tahan air. Dapur mengharuskan bahan lampu dan lampion mudah dibersihkan dan dibersihkan.